SERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bertolak ke bakal Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Minggu (13/3) siang.
Terbang dengan pesawat komersil dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sekitar pukul 13.30, Andika membawa serta tembikar atau gerabah berisi tanah Wiwitan dari Baduy di Kabupaten Lebak dan tanah Surosowan dari kawasan Keraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang, untuk ditanam di lahan lokasi bakal IKN bersama dengan tanah dan air dari 33 provinsi lainnya di Indonesia. Selain itu Andika juga turut membawa kendi berisi air tirtayasa dari kawasan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Andika mewakili Gubernur akan menghadiri undangan Presiden yang akan menggelar kegiatan Kendi Nusantara di IKN.
Andika mengatakan, Provinsi Banten memilih membawa tanah dan air dari Baduy dan Keraton Surosowan mengingat secara akar budaya, Banten berasal dari dua tempat tersebut.
Daerah Baduy disebut sebagai Desa Adat khas Banten yang tidak ada persamaannya dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan juga negara-negara lainnya. Sementara untuk Keraton Surosowan disebut Andika sebagai cikal bakal peradaban Banten modern hari ini.
Adapun air yang diambil dari kawasan Tirtayasa mengingat sejarah perairan di Banten sangat masyhur pada era Sultan Ageng Tirtayasa membangun sistem pengairan persawahan di kawasan Tirtayasa tersebut.
“Ini juga hasil konsultasi kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan para ahli kebudayaan dan sejarah, sehingga akhirnya terpilih Baduy dan Keraton Surosowan sebagai tanah dan air Tirtayasa yang spesifik sebagai akar kebudayaan dan sejarah masyarakat Banten,” papar Andika.
Lebih lanjut Andika mengungkapkan, sebelum pelaksanaan ritual Kendi Nusantara di IKN pada Senin (14/3), dirinya dan seluruh Kepala Daerah Provinsi undangan akan mengikuti pengarahan dari Presiden Jokowi di Hotel Novotel Balikpapan, Kaltim.
Untuk diketahui, para Kepala Daerah Provinsi di seluruh Indonesia esok akan berkumpul di geodesi IKN dan menyerahkan tanah dan air dari daerahnya masing-masing kepada Presiden Jokowi untuk ditanam di lokasi bakal IKN dalam sebuah acara ritual kebudayaan.
(Jhn/Alf)