SERANG - Masyarakat Baduy meminta kepada Pemerintah untuk menghilangkan Jaringan Internet di Wilayahnya. Hal ini demi menjalankan Perintah Leluhur Masyarakat Baduy.
Terkait permintaan tersebut Pemprov Banten akan mendukung keinginan warga baduy tersebut. dukungan sebagai bentuk menghormati Nilai-nilai yang sampai saat ini masih dilakukan oleh Warga Baduy, termasuk tidak menikmati hal-hal yang berhubungan dengan Teknologi.
Pemprov Banten juga siap memfasilitasi untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, agar jaringan internet di wilayah baduy dalam bisa dihilangkan.
"Sebenarnya menolaknya (Jaringan Internet) bukan dibluarnya ya, tapi itu kan di dalamnya (Baduy). nah itu kab dari Kesepuhan dari Puun. Karena mereka kan sebenernya kan tidak boleh. mereka kan tidak boleh bawa handphone ke dalam (Badut) mungkin khawatir pengaruh dari luar yang mempengaruhi masyarakat di dalam (Badut)." kata Virgojanti, Plh, Sekda Pemprov Banten, Senin (12/6/2023).
Virgojanti menyebutkan, surat permintaan Warga Suku Baduy diserahkan langsung oleh salah satu Ketua Adat mereka melalui Pemda Lebak.
"Yaa kalo itu permintaan mereka kuta penuhi toh. karena mereka kan di sana engga ada kaitan, mau ujian atau segala macam. kita kan menggunakan itu (Handphone) untuk sekolah gitu kan kemudian pemanfaatan dan lain sebagainya." tuksnya.
Hingga saat ini Warga Suku Baduy dikenal masih memegang aturan adat. bahkan Warga Suku Baduy dalam dilarang menggunakan alat-alat Elektronik termasuk Ponsel.
Virgo mengatakan, Warga Baduy Dalam mengkhawatirkan jika ada wisatawan yang membawa Handphone lalu mengupload foto tersebut ke Media Sosial, hal tersebut dinilai melanggar Norma-Norma Leluhur Warga Baduy Dalam.
"Mungkin Pengunjung ke dalam engga ada bisa (lagi) komunikasi. nanti khawatir juga foto-foto nanti di upload, nah itu juga mungkin mereka (Masyarakat Baduy Dalam) sudah membaca kondisi itu." tandasnya.