Pemprov Banten Konsen Mengejar Target RPJMD

SERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri Pelantikan Pengurus Gabpeknas (Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional) Provinsi Banten 2021-2026 di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Selasa (18/1). Dalam sambutannya Andika mengatakan Pemprov Banten kini tengah kembali fokus mengejar target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2017-2022. 

"Setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19, sekarang kita fokus kembali mengejar target-target RPJMD," kata Andika. Hadir pada acara tersebut Anggota LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) dari unsur Pakar Kementerian PUPR, Manlian Ronald Adventus Simanjuntak dan Ketua Umum Kadin Banten M Azzari Jayabaya. 

Dikatakan Andika, laju pertumbuhan ekonomi atau LPE Banten sebagaimana juga di daerah lainnya sempat tertahan hingga terkontraksi minus 3% pada saat pandemi Covid-19 menghantam dunia pada awal tahun 2020.

Namun begitu, kata Andika, perekonomian sudah mulai menggeliat sehingga Pemprov Banten sudah bisa kembali fokus mengejar target-target RPJMD yakni pembangunan pelayanan dasar seperti di pendidikan, kesehatan dan infrastuktur, setelah sebelumnya fokus semua pihak terpusat untuk penanganan pandemi Covid-19. 

"Untuk infrastruktur misalnya pembangunan jalan Provinsi kita Alhamdulillah 98 persen sudah status mantap," ujarnya disambut tepuk tangan peserta acara yang hadir. 

Mengutip data Dinas PUPR Banten, Andika melanjutkan, tahun 2022 ini ada 3 jalan baru yang akan dibangun oleh Pemprov Banten. Masing-masing adalah Jalan Lingkar Baros sepanjang 4 km, dengan tujuan untuk mengurai kemacetan Pasar Baros, Kabupaten Serang dan menunjang Kawasan Sport Centre yang terletak di jalur tersebut. Berikutnya, Jalan Banten Lama, Kota Serang - Tonjong (Kabupaten Serang) sepanjang 1,5 km dengan tujuan sebagai penunjang Kawasan Kesultanan Banten. Terakhir, Jalan Boru (Kota Serang - Cikeusal (Kabupaten Serang) sepanjang 10,3 Km  sebagai penunjang Tol Serang - Panimbang dan sebagai pendukung pertumbuhan kawasan ekonomi baru.

*Red