Lebih lanjut, Handayani berpesan kepada kaum disabilitas untuk tetap semangat. "Semoga kaum disabilitas tetap semangat, gali potensi yang ada, tunjukan kalau kita itu mampu menjadi juara," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Handayani berharap Pemerintah bisa terus memperhatikan kaum disabilitas seperti dirinya. "Harapannya semoga pemerintah dan masyarakat memperhatikan dan mendukung disabilitas, karena kita ini ada di tengah kalian," terangnya.
Handayani sendiri merupakan anak tunggal di keluarganya. "Saya anak satu-satunya, tapi ibu sudah meninggal dari Handay SD, bapak juga tinggal di luar kota, jadi Handay tinggal sama Uwa di Temu Putih," jelas Handayani yang tempat tinggalnya berhadapan langsung dengan makam umum.
Walaupun hidup serba berkecukupan, Handayani tidak patah semangat dibuktikan dengan gelar sarjana yang disandangnya. "Alhamdulillah Handayani sekarang ngajar, tahun kemaren lulus dari Untirta fakultas FKIP, yah walaupun Handay tidak seperti manusia pada umumnya tapi Handay ingin buktiin kalau Handay itu bisa, Handay mampu untuk bersosialisasi," tegas Handayani yang waktu semasa sekolahnya selalu diantar uwanya menggunakan sepeda.