Menurut dia, pernyataannya yang mempersoalkan kajati berbahasa Sunda itu disampaikan agar tidak ada kajati yang menggunakan pendekatan kesukuan saat bekerja.
"Kalau dilihat betul kan saya bicaranya pak JA yang saya sayangi itu 15 menit semuanya untuk kejaksaan semua puji, baik-baik untuk instansi kejaksaan. Ini ada sedikit kritik ada kajati, jadi bukan bicaranya orang Sunda," kata Arteria.
"Ini murni dari saya pribadi selaku anggota DPR RI dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan, tidak ada kaitan dengan fraksi atau dengan partai kami, dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku Sunda," ujar Arteria.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur, respons publik yang mengecam pernyataan Arteria sudah muncul di mana-mana.