Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, penurunan kasus stunting butuh keterpaduan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.
"Alhamdulillah terus menurun tiap tahun kasus stunting di Pandeglang. Tahun 2018 menunjukan 39,5%, tahun 2019 sebanyak 34,1%, tahun 2020 sebanyak 21,2%, dan pada tahun 2021 menjadi 13,4%," tuturnya.
Menurut Dewi, Intervensi penurunan stunting dilakukan dengan 8 aksi diantaranya aksi rembuk stunting.
"Aksi rembuk stunting ini akan sangat cepat mendorong percepatan penurunan kasus, sebab semua pihak terlibat tidak hanya Dinas Kesehatan," tutupnya.