LenteraNEWS - Penelitian yang menggunakan pemindaian tomografi emisi positron (PET) menunjukkan bahwa agar Anda bisa mencapai orgasme, persyaratan utamanya adalah melepaskan “semua ketakutan dan kecemasan.” Melakukan hal itu, selain menghabiskan energi mental, juga cenderung merilekskan perasaan yang mungkin dapat menjelaskan kecenderungan seseorang untuk lebih cepat tidur setelah seks.
Kemudian, ada beberapa saraf yang memainkan peran penting selama terjadinya orgasme. Salah satunya adalah nucleus accumbens, suatu wilayah otak yang berhubungan dengan kenikmatan dan penghargaan melalui pelepasan transmitter, yang disebut dopamin. Selain seks, dopamin juga bisa dilepaskan oleh rangsangan obat-obatan, seperti amfetamin dan kokain, kafein, nikotin, dan cokelat.
Ini yang mungkin menjadi salah satu faktor mengapa orgasme bisa terasa melelahkan. Saat semua saraf otak dirangsang secara bersamaan, hal ini dapat mengaburkan perbedaan antara masing-masing fungsi saraf. Saat klimaks, area otak lateral orbitofrontal cortex yang terletak di belakang mata dinonaktifkan. Area ini bertanggung jawab terhadap kontrol perilaku dan alasan. Ini mungkin sebabnya mengapa Anda tidak bisa fokus pada hal lain di sekitar (termasuk pasangan yang ingin menghabiskan waktu untuk bermesraan), dan hanya ingin langsung tidur saja.