Ada 1,8 Miliar Perangkat Apple yang Aktif

Apple

SERANG - Apple baru saja mencatatkan rekor pendapatan untuk periode kuartal pertama tahun 2022. Dalam panggilan dengan investor, CEO Apple Tim Cook dan CFO Apple Luca Maestri turut memberikan update soal jumlah perangkat Apple yang aktif.

Sepanjang tahun 2021, Apple mencatat ada 150 juta perangkat baru yang aktif di seluruh dunia. Secara total, hingga saat ini jumlah perangkat Apple yang aktif di seluruh dunia mencapai 1,8 miliar unit.

Jumlah ini menunjukkan peningkatan dari 1,65 miliar yang dilaporkan Apple pada Januari 2021, dan 1,5 miliar perangkat aktif yang dilaporkan pada Januari 2020, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (30/1/2022).

Apple menggolongkan perangkat aktif sebagai perangkat yang pernah terhubung dengan layanan Apple dalam 90 hari terakhir. Beberapa perangkat yang termasuk antara lain iPhone, iPad, iPod touch, Mac, Apple Watch, dan Apple TV.

Meski Cook tidak menjabarkan secara rinci jumlah masing-masing perangkat, Apple sebelumnya melaporkan ada satu miliar iPhone yang aktif di seluruh dunia pada tahun lalu, setelah menjual satu miliar iPhone pada tahun 2016 dan memiliki 900 juta pengguna iPhone aktif pada tahun 2019.

Dengan pencapaian terbarunya, tahun ini Apple hanya butuh 200 juta perangkat lagi sebelum menyentuh angka dua miliar perangkat aktif.

Cukup menarik membandingkan pencapaian Apple dengan dua kompetitor besarnya. Tahun lalu Google mengumumkan ada tiga miliar perangkat Android aktif di seluruh dunia. Angka ini kemungkinan akan lebih besar jika mencakup perangkat Android yang menggunakan toko aplikasi pihak ketiga.

Belum lama ini, Microsoft mengumumkan ada 1,4 miliar perangkat Windows 10 dan Windows 11 yang aktif. Microsoft juga menghitung Xbox One dan Xbox Series X/S sebagai perangkat Windows 10.

Apple sendiri mencatat pemasukan sebesar USD 123,9 miliar pada Q1 2022 antara Oktober-Desember 2021. Angka itu 11% lebih tinggi dibandingkan pemasukan mereka pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu USD 111,4 miliar.

iPhone tentu saja menjadi kontributor terbesar berkat permintaan yang tinggi saat musim liburan, dan menyumbangkan pendapatan sebesar USD 71,63 miliar. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini juga mencatat rekor laba sebesar USD 34,6 miliar.

(Jhn)