LenteraNEWS - Twitter akhirnya mulai menguji coba fitur edit tweet, salah satu fitur yang telah lama dinanti pengguna. Tapi fitur ini baru akan tersedia untuk pengguna yang sudah berlangganan Twitter Blue.
Fitur edit tweet saat ini masih dalam tahap uji coba internal. Cara kerjanya mirip seperti fitur edit yang ada di Facebook, lengkap dengan riwayat edit untuk melihat bagian cuitan yang diubah.
"Cuitan akan bisa diedit beberapa kali dalam waktu 30 menit setelah diunggah," kata Twitter dalam postingan blognya, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (3/9/2022).
"Cuitan yang telah diedit akan tampil dengan ikon, timestamp, dan label sehingga jelas bagi pembacanya bahwa cuitan orisinal sudah diubah," sambungnya.
Jika label yang ada di cuitan itu diklik, maka pembaca bisa melihat cuitan versi sebelumnya dari cuitan yang sudah diedit. Twitter mengatakan uji coba fitur edit tweet akan melibatkan sekelompok kecil pengguna untuk melihat isu-isu awal, termasuk potensi penyalahgunaan.
Twitter mengatakan fitur edit tweet dihadirkan untuk memberikan waktu tambahan bagi pengguna yang ingin memperbaiki typo di cuitannya atau menambahkan tag. Tapi muncul kekhawatiran fitur ini akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Setelah uji coba internal selesai, fitur edit tweet akan digulirkan ke beberapa pelanggan Twitter Blue pada akhir bulan ini. "Uji coba ini akan dilakukan secara lokal di satu negara pada awalnya dan diperluas setelah kami mempelajari dan mengamati bagaimana orang-orang menggunakan Edit Tweet," ucap Twitter.
Twitter hanya mengatakan fitur edit tweet akan tersedia untuk pelanggan Twitter Blue yang merupakan layanan premium berbayar yang baru tersedia di Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Selain fitur edit tweet, pelanggan Twitter Blue juga bisa mengakses sederet fitur eksklusif seperti fitur undo tweet, foto profil NFT, mengubah bilah navigasi, dan lain-lain.
Perusahaan berlogo burung ini mengatakan fitur edit tweet merupakan salah satu fitur yang paling banyak diminta oleh 237 juta penggunanya di seluruh dunia. Tapi sepertinya fitur ini tidak akan tersedia untuk pengguna biasa dalam waktu dekat.
(Eg)