PANDEGLANG - Keberadaan dua gunung api di Kabupaten Pandeglang, Gunung Pulosari dan Gunung Karang patut diwaspadai. Meski saat ini keduanya tidak menunjukan adanya gejala aktivitas vulkanik, namun dua gunung tersebut memiliki catatan sejarah letusan dahsyat pada zaman dulu.
Pembina Yayasan Balaputra Salakanagara, Budi Prakoso menceritakan, Gunung Karang pernah meletus pada tahun 416 Masehi, diikuti oleh Gunung Krakatau purba selama 10 hari berturut-turut.
“Bicara data, buku Catastrophe tulisan David Keys, sekitar tahun 533 SM, kita mendengar abad pertengahan, itu hasil penelitiannya bumi gelap selama 16 bulan. Riset mereka dari berbagai Perguruan Tinggi, ternyata akibat letusan Gunung Karang diikuti Krakatau selama 10 hari berturut-turut sehingga bumi gelap selama 16 bulan,” ujarnya beberapa hari lalu.
Bukan hanya Gunung Karang, Gunung Pulosari juga memiliki catatan sejarah pernah meletus sekitar 600 tahun silam, bersamaan dengan erupsinya Gunung Sinabung di Sumatra Utara. “(Gunung) Pulosari yang meletusnya bareng (Gunung) Sibanung pada 600 tahun lalu,” katanya.
Menurut Budi, catatan itu perlu menjadi perhatian. Karena saat ini Gunung Karang dan Pulosari, termasuk dalam golong Gunung Api Tipe B. Artinya, dua gunung tersebut bisa berpotensi kembali meletus.
“Jadi 1487 tahun yang lalu, Gunung Karang meletus. Sampai sekarang gunung ini masih aktif tapi sedang tidur panjang. Tapi jangan takut gunung erupsi, karena sering erupsi artinya energinya akan keluar. Justru lebih waspada jika gunung yang masih dinyatakan aktif, tidurnya terlalu panjang,” tutup pria yang aktif meneliti keberadaan Kerajaan Salakanagara di Pandeglang itu.
(Den)