MER-C Indonesia melaporkan bahwa militer zionis menggunakan quadcopter dalam pengepungan tersebut. Tentara Israel berjaga sekira 500 meter di sebelah utara dan selatan Rumah Sakit Indonesia dan tidak mengizinkan ada aktivitas di sekitar RS Indonesia.
“Penyerangan terencana dan tanpa peringatan terhadap tenaga medis dan fasilitas kesehatan adalah pelanggaran berat dari hukum humaniter internasional. RS Indonesia selalu berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan buat warga Gaza,” kata MER-C Indonesia dalam posting di Instagram.
Sejak Israel melancarkan invasi ke Gaza, Rumah Sakit Indonesia telah beberapa kali menjadi target serangan, pengepungan, dan pengeboman yang menyebabkan kondisi rumah sakit memprihatinkan, dengan kaca-kaca jendela dan plafon yang berjatuhan ke lantai. Kondisi ini mengganggu berbagai layanan medis penting seperti ruang ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, hingga poliklinik dan koridor rumah sakit.
Menurut MER-C saat ini masih tersisa sekira 20 staf di dalam Rumah Sakit Indonesia, yang bersama relawan MER-C berusaha membersihkan bagian dalam rumah sakit di tengah serangan dan keterbatasan makanan. Selain itu terdapat 20 jenazah harus dipindahkan ke Rumah Sakit Kamal Adwan untuk dilanjutkan pengurusannya.