Karantina Cilegon Mencatat, Sertifikat Ekspor Mengalami Peningkatan

Kepala Kepala Karantina Pertanian Cilegon - Arum Kusnila Dewi

Arum mengatakan, dari data pada sistem IQFAST Barantan, sebelumnya ditahun 2020 ekspor pertanian diwilayahnya kerjanya juga naik sekitar 41 %, dibandingkan pada periode  ditahun 2019 yang tercatat hanya  Rp. 267 miliar. “Sub sektor tanaman pangan menjadi penyumbang angka terbesar, ” jelas Arum.

Secara rinci, lanjut Arum, sektor tanaman pangan pada periode saat ini tercatat berhasil menyumbang Rp.565 miliar rupiah, kondiisi tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan periode sama ditahun 2020 yang hanya Rp.316 miliar rupiah dan Rp.186 miliar pada ditahun 2019.

“Kemudian disusul penyumbang ekspor tertinggi kedua adalah sub sektor perkebunan yang mencapai 88 miliar rupiah pada tahun 2021.” Ujarnya.

Meski nilai pada tahun tersebut lebih rendah dari tahun 2020 yang telah mencapai Rp. 99 miliar rupiah, Ragam komoditasnya berupa produk turunan dari gandum berupa dedak dan tepung serta produk olahan jagung, seperti  tepung jagung, corn germ, maltodektrine, corn gluten feed, corn gluten meal dan sirup fruktosa.