Di tempat yang sama, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menambahkan, Polri berkomitmen akan terus aktif mendukung program pembangunan nasional dan daerah, salah satunya melalui ketahanan pangan.
"Polri sudah bekerjasama dengan Kementerian, Pemda sampai Kelompok Tani untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan," ujarnya.
Target pengelolaan lahan pertanian jagung yang dilakukan Polda Banten mencapai 2.500 hektar, di mana yang sudah terealisasi mencapai 278,30 hektar. Pada kuartal I terdapat 231 hektar dan kuartal II sebesar 48 hektar atau sekitar 11,3 persen.
Dari luas lahan yang sudah dioptimalkan itu, telah menghasilkan panen Jagung sebanyak 989,8 ton yang diserap oleh sekitar 16 industri mitra di Provinsi Banten dengan harga Rp5.500/Kg.
"Kita harus terus bekerjasama untuk meningkatkan produktivitas jagung ini," pungkasnya.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengatakan, potensi kawasan pengembangan jagung di Provinsi Banten mencapai 53.367 hektar, diantaranya dari Kabupaten Serang seluas 1.783 hektar yang tersebar di Kecamatan Jawilan 531 hektar, Pamarayan 548 hektar, Gunung Sari 182 hektar, Kecamatan Kopo 182 hektar, Kecamatan Mancak 170 hektar dan Kecamatan Bojonegara 170 hektar.
"Untuk di Desa Cemplang ini, dikelola oleh Poktan Indah Tani dengan luasan mencapai 2 hektar yang berhasil produksi sekitar 85 ton dan dapat tanam dua kali dalam setahun," ujarnya.