Sejumlah Dampak Setelah Sembuh Dari Covid, Pikun Salah Satunya

Ilustrasi

LenteraNEWS - Sebuah riset terbaru mengaitkan riwayat Covid 19 dengan gangguan kognitif yang membuat otak terasa lebih lemot dan mudah lupa. Dokter menyebutnya 'LALILULELO'.

Dokter spesialis saraf dari RS Universitas Indonesia (RSUI) dr Pukovisa Prawirohardjo, SpS(K) mengatakan gejala tersebut perlu segera dikonsultasikan ke dokter.

"Terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO Bila menemukan 1 dari 5 gejala ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter," ujar dia dalam siaran pers RSUI, dikutip dari Antara, Selasa (17/8/2021).

Gejala LALILULELO mencakup:

Labil emosi atau pendiriannya
Linglung
Lupa
Pikiran Melamban
Logika Berfikir Menurun

Seseorang yang sembuh dari COVID-19 disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan, yang antara lain juga mencakup pemantauan risiko otak jika dibutuhkan.

Skrining deteksi dini demensia juga bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi EMS (e-Memory Screening) yang dibuat oleh dokter spesialis saraf seluruh Indonesia.

"Tiga fitur utama pada aplikasi ini, diantaranya artikel demensia, AD8-INA skrining, dan daftar rumah sakit serta dokter spesialis neurologi terdekat," kata dr Puko.

Jika ternyata ada masalah Kongnitif, tidak perlu cemas. Dokter akan membantu menyusun program yang sesuai untuk mengatasinya.

Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUI, dr Ramdinal Aviesena Zairinal, SpS, dalam risetnya menemukan sejumlah gangguan saraf pada pasien COVID-19 di RSUI dan RSCM (RS Cipto Mangunkusumo).

Di antaranya mencakup:

penurunan kesadaran (59 kasus)

stroke (58 kasus)

pingsan (46 kasus)

kejang (28 kasus)

sakit kepala (22 kasus)

infeksi otak (16 kasus)

gangguan penciuman atau pengecapan (8 kasus).

*DndF