"Bell's Palsy setelah vaksinasi jarang terjadi, dan sebagian besar gejalanya ringan dan membaik dengan sendirinya," kata perwakilan Sinovac Liu Peicheng dalam tanggapan tertulis dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2021).
Liu mengatakan Sinovac belum mendeteksi risiko Bell's Palsy dalam analisis data dari otoritas pengendalian penyakit China, Pusat Pemantauan Uppsala dari Organisasi Kesehatan Dunia, atau basis data unitnya untuk kejadian buruk setelah imunisasi.
"Menurut data saat ini, manfaat dan perlindungan CoronaVac jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi," kata Liu.
"Masyarakat harus divaksinasi penuh tepat waktu dengan CoronaVac untuk mencegah infeksi COVID-19 dan memblokir penularan virus," tutupnya.