LenteraNEWS - Manajemen induk restoran Texas Chicken, PT Cipta Selera Murni (CSMI) Tbk menderita kerugian besar selama pandemi COVID-19. Bagaimana tidak, pendapatan sempat turun lebih dari 50% akibat pembatasan kegiatan.
Selama tiga tahun (2019-2021) restoran ayam goreng tersebut mengalami kerugian terus-menerus. Akumulasi kerugian per 30 September 2021 mencapai Rp 57,8 miliar.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mengungkap bahwa memiliki utang usaha per 30 September 2021 sebesar Rp 23,4 miliar. Utang tersebut rencana akan dibayar sebagian dengan cara menjual gudang pusat di Tangerang.
"Rencana perseroan untuk melunasi utang usaha tersebut, perseroan akan menjual gudang pusat di Tangerang dan melunasi sebagian," kata Direktur Utama CSMI, Arriola Arthur Raphael, Minggu (17/4/2022).
Arriola menjelaskan jumlah utang usaha cukup tinggi karena merupakan liabilitas perseroan yang paling besar. Terlepas dari itu, dia memastikan tidak ada bunga yang dikenakan.
"Utang usaha per 30 September 2021 sebesar Rp 23,4 miliar, sebagian utang usaha tersebut adalah utang usaha yang umurnya lebih dari 6 bulan," jelasnya.
Selain utang usaha, Texas Chicken juga memiliki utang bank sebesar Rp 25,6 miliar per 30 September 2021 yang terdiri dari Rp 5,6 miliar bagian jangka pendek dan Rp 19,9 miliar bagian jangka panjang.
"Perseroan telah melakukan relaksasi kredit selama 2020 sampai Juni 2021. Saat ini utang bank statusnya lancar dan membayar sesuai schedule yang ada," jelasnya.
Per 30 September 2021 perseroan juga membukukan utang lain-lain sebesar Rp 16,4 miliar atau meningkat 16% dibanding 31 Desember 2020. Utang tersebut diketahui kepada pihak berelasi.
"Utang berelasi adalah utang kepada PT Cipta Swadaya Murni yang terdiri dari sewa-menyewa bangunan baik untuk gerai dan kantor pusat/cabang dan pinjaman uang. Peningkatan nilai utang karena perseroan tidak bisa membayar utang tersebut. Tidak ada bunga," bebernya.
(Saj/Rhm)