Kewalahan Hadapi Rusia, Ukraina Minta Barat Untuk Kirim Senjata Canggih

SERANG - Pemerintah Ukraina kembali mendesak kepada pemimpin negara-negara Barat untuk mengirimkan pasokan persenjataan canggih untuk memerangi pasukan Rusia yang melancarkan invasi sebulan terakhir.

"Angkatan bersenjata kami dan warga negara kami bertahan dengan keberanian manusia super, tapi kami tidak bisa menang perang tanpa senjata ofensif, tanpa rudal jarak menengah yang dapat menjadi sarana pencegahan," cetus penasihat kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, dalam panel diskusi pada Selasa (22/3) tengah malam, seperti dilansir AFP, Rabu (23/3/2022).

"Dalam kasus kita, pencegahan, bukan agresi," imbuh Yermak.

Seruan itu disampaikan setelah Rusia pada akhir pekan lalu mengumumkan pengerahan rudal-rudal hipersonik ke medan tempur, dekat perbatasan Ukraina dengan Rumania yang merupakan anggota NATO. Para analis menyebutnya sebagai penggunaan pertama untuk persenjataan semacam itu di dunia.

Yermak mengatakan 'tidak mungkin' bagi Ukraina untuk secara efektif mempertahankan diri tanpa mengandalkan 'sistem pertahanan udara yang menembak jatuh musuh dan rudal balistik dari jarak yang sangat jauh.

Diketahui bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin negara NATO lainnya meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina, termasuk mengirimkan senjata antitank yang membantu untuk menghentikan pasukan Rusia.

Permintaan Ukraina untuk dukungan militer lebih besar dari sekutu-sekutu Barat telah menjadi poin utama dalam pidato Presiden Volodymyr Zelensky di hadapan anggota parlemen Eropa dan negara-negara Barat lainnya.

(Jhn)