LenteraNEWS - Rusia jelas tidak senang Elon Musk melalui perusahaannya, SpaceX, menyediakan koneksi internet pada Ukraina dari satelit Starlink. Pihak Rusia sudah mengutarakan kekesalannya soal itu.
"Saat Rusia mengimplementasikan misi nasional tertingginya di teritori Ukraina, Elon Musk malah muncul dengan Starlink, yang sebelumnya dideklarasikan murni hanya untuk sipil," ujar Dmitry Rogozin, kepala lembaga antariksa Rusia, Roscosmos.
Menanggapinya, Elon Musk mengutarakan sindiran. "Internet sipil Ukraina mengalami gangguan yang aneh, mungkin karena cuaca buruk? Maka SpaceX membantu untuk memperbaikinya," tulisnya di Twitter.
Bisa saja Rusia akan mengincar satelit Starlink dengan rudal anti satelit, mengingat koneksi internet Starlink telah sangat membantu militer Ukraina menyerang Rusia, terutama dengan drone.
Merespons kemungkinan itu, Elon Musk mengaku tidak merasa takut. "Jika kalian berupaya untuk menjatuhkan Starlink, hal itu tidak mudah karena ada 2.000 satelit itu," kata dia dalam sebuah podcast.
"Itu artinya, butuh banyak rudal anti satelit. Aku harap kami tidak perlu mengujinya, namun kupikir kami bisa meluncurkan satelit lebih cepat daripada mereka bisa meluncurkan rudal anti satelit," demikian keyakinannya.
Musk mengaku hanya ingin membantu dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. "Kupikir aku bisa membantu dalam perang. Aku mencoba mengambil tindakan yang paling mungkin meningkatkan probabilitas bahwa masa depan akan baik," katanya.
"Dan tentu saja aku terkadang membuat kesalahan dalam persoalan ini. Aku melakukan apapun yang paling berpeluang untuk memastikan bahwa masa depan akan baik bagi umat manusia. Tindakan seperti itu yang kuambil," pungkas Elon Musk.
(Gt/Rhm)