LenteraNEWS - Tak salah jika pegawai Twitter saat ini merasa harap-harap cemas. Elon Musk telah menjadi pemilik baru dan tentu akan ada perubahan yang dirasakan para karyawan itu.
Twitter punya sekitar 7.000 pegawai di seluruh dunia. Selama ini, para pegawai itu agaknya nyaman di sana. Namun semenjak Elon Musk datang, kegelisahan mulai terasa.
CEO Twitter, Parag Agrawal malah terkesan tidak menenangkan karyawan. "Saat deal ini sudah rampung, kami tidak tahu ke arah mana tujuan dari platform ini," kata dia pada para pegawai.
Dibutuhkan antara 3 sampai 6 bulan untuk proses pindah tangan kepemilikan Twitter ke Elon Musk. Sampai saat itu, operasional Twitter akan berjalan masih seperti biasanya. Dipastikan pula belum ada PHK.
Namun Agrawal tidak berani memastikan PHK tidak akan terjadi saat nanti Elon Musk sudah memimpin. Terakhir kali Twitter menggelar PHK adalah pada tahun 2016 di mana 9% pegawai Twitter saat itu terkena dampaknya.
Kecemasan sudah diutarakan bahkan oleh petinggi Twitter akan nasib perusahaan. Edward Perez selaku Director of Product Management dalam kicauannya menyebut bahwa perusahaan akan menghadapi ketidakpastian dan ketidaknyamanan.
"Kebanyakan dari kami percaya dengan sangat bahwa Twitter itu lebih dari hanya platform teknologi, kami punya tanggung jawab mendalam pada masyarakat. Saya harap pemilik baru kami memahaminya," tulisnya.
Salah satunya kemungkinan adalah perubahan kebijakan WFO, di mana saat ini pegawai Twitter bisa sangat fleksibel masuk kerja, bahkan bisa sepenuhnya WFH. Elon Musk bisa saja mengubahnya jika melihat rekam jejaknya. Di Tesla sendiri, karyawan sudah lama diwajibkan masuk kantor.
(Adr/Saj)