SERANG - Soal adanya Pernyataan Arteria Dahlan yang menimbulkan Polemik Belakangan ini, DPP PDI Perjuangan menjatuhkan sanksi peringatan atas pernyataan Arteria yang menimbulkan kegaduhan tersebut.
Komarudin mengatakan, pihaknya menilai pernyataan Arteria tersebut melanggar etik dan disiplin organisasi.
Ia menuturkan, DPP PDI-P menerima berbagai laporan termasuk dari pendukung partai di Jawa Barat yang merasa terusik dan kurang nyaman dengan pernyataan Arteria.
"Jadi DPP Partai memberikan sanksi peringatan kepadanya. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Pak Arteria," ujar Komarudin.
Sementara itu, Hasto mengingatkan Arteria bahwa Indonesia dibangun dengan persatuan-kebangsaan tanpa membeda-bedakan suku, agama, jenis kelamin, status sosial, dan berabgai pembeda lainnya.
Ia mengatakan, Bung Karno selalu mengobarkan semangat Indonesia untuk semua dan Indonesia dengan jiwa bangsa Pancasila.
"Bahkan Bung Karno melakukan kontemplasi ideologisnya diformulasikan di Bumi Parahayangan ketika bertemu dengan Pak Marhaen dan kemudian mematangkan konsepsi Pancasilanya setelah dibuang ke Ende dan Bengkulu," kata Hasto.
Arteria pun mengaku siap menerima sanksi yang dijatuhkan oleh PDI-P.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP partai. Sebagai Kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai," kata Arteria.
Sebelum akhirnya meminta maaf, Arteria sempat enggan untuk menyampaikan permohonan maaf dan justru mempersilakan pihak-pihak yang memprotesnya untuk melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Kalau saya salah kan jelas, mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Menurut Arteria, DPR telah memiliki mekanisme apabila publik keberatan dengan pernyataan anggota dewan.
"Izinkan saya juga menyatakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini," ujar dia.
Padahal, saat itu sudah banyak masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Sunda, yang menuntut Arteria meminta maaf.
*Red