Di era Soekarno, perombakan kabinet terbagi dalam tiga fase. Pertama, era Perjuangan Kemerdekaan pada 1945-1949. Kedua, era Demokrasi Parlementer pada 1949-1959. Ketiga, era Demokrasi Terpimpin pada 1959-1968. Soekarno memimpin langsung perombakan kabinet, kecuali pada dua tahun terakhir masa kepemimpinannya, yakni pada 1966-1968.
Melansir buku Paradigma Politik Muhammadiyah karya Ridho Al Hamdi, pada era Perjuangan Kemerdekaan terjadi sembilan kali perombakan kabinet. Sementara, di era Demokrasi Parlementer dilakukan sepuluh kali perombakan. Terakhir, terjadi tujuh kali perombakan pada era Demokrasi Terpimpin. Total setidaknya terjadi 26 kali pergantian kabinet di masa kepemimpinan Presiden Soekarno.
(Jhn)