Pandeglang, Lenteranews - Potret kemiskinan dan keterbatasan akses layanan kesehatan kembali mencuat dari pelosok Kabupaten Pandeglang. Seorang anak berusia 10 tahun di Kecamatan Bojong menderita lumpuh otak dan gizi buruk sejak masih berusia 4 bulan. Ironisnya, hingga kini berat badannya hanya mencapai 7 kilogram, jauh dari berat badan ideal anak seusianya.
Anak perempuan tersebut berna ma Ririn, warga Kampung Carang Datang RT 001 RW 001, Desa Banyumas, Kecamatan Bojong. Di saat anak-anak seusianya aktif bermain dan belajar, Ririn hanya bisa terbaring lemah di atas kasur. Tubuhnya kurus dan lemah tak berdaya, mirip seperti bayi.
Sang ibu, Sindy Suciawati, menceritakan bahwa Ririn lahir dengan berat badan normal, yakni 3,4 kilogram. Namun, saat menginjak usia 4 bulan, ia mengalami demam tinggi dan kejang-kejang yang berujung pada kondisi lumpuh otak dan gizi buruk.
“Sejak itu kondisinya terus menurun. Sampai sekarang cuma bisa berbaring, enggak bisa apa-apa,” ujar Sindy dengan suara lirih.
Keterbatasan ekonomi menjadi penghalang utama dalam pemenuhan gizi dan pengobatan sang anak. Sindy hanya bekerja sebagai buruh cuci dan gosok dengan penghasilan tidak menentu, sekitar Rp50 ribu per hari jika ada yang menyewa jasanya. Jika tidak ada, ia hanya bisa berharap belas kasih dari keluarga dan tetangga.
“Saya pengin bawa berobat, tapi uangnya enggak ada. Makan sehari-hari saja susah,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Kondisi ini menuai simpati dari warga sekitar dan sejumlah pihak. Kepala Puskesmas Bojong, Ita Rosiawati, mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan kesehatan sejak Ririn masih bayi. Puskesmas juga akan segera merujuk Ririn ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
“Kami sudah pantau dari awal, dan dalam waktu dekat akan kami bantu rujuk ke rumah sakit agar bisa mendapat penanganan lebih serius,” ujar Ita.