Serang, Lenteranews - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pembukaan kembali rute penerbangan internasional menjadi langkah strategis untuk memperluas akses transportasi udara sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
“Rute internasional ini diharapkan bukan hanya memberi kemudahan mobilitas bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” kata Menhub dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/9/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul beroperasinya kembali Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sebagai bandara internasional sejak Jumat (4/9/2025). Penerbangan perdana dilayani oleh AirAsia dengan rute Kuala Lumpur–Semarang, yang dijadwalkan beroperasi tujuh kali per minggu.
Menhub menjelaskan, langkah ini merupakan tindak lanjut penetapan 36 bandara internasional yang sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya memperkuat konektivitas, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan menggerakkan perekonomian daerah.
Selain Semarang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang juga kembali melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025. AirAsia Berhad mengoperasikan rute Kuala Lumpur–Palembang tujuh kali seminggu dengan load factor awal di atas 90%.
Dalam waktu dekat, Batik Air Malaysia akan membuka rute Kuala Lumpur–Palembang mulai 13 September 2025 sebanyak tiga kali seminggu, diikuti Scoot dengan rute Singapura–Palembang pada Januari 2026.
Selain penerbangan reguler, Bandara SMB II juga melayani penerbangan charter Umrah. Lion Air telah membuka rute Palembang–Jeddah sejak 10 Juli 2025 dengan frekuensi sekali seminggu, disusul Garuda Indonesia pada 15 Juli 2025 dengan dua kali penerbangan mingguan.
Sejak pembukaan kembali, jumlah penumpang internasional di Palembang melonjak dari 4.481 orang pada Juli menjadi 10.166 orang pada Agustus 2025.
“Palembang dan Semarang memiliki peran penting sebagai pintu masuk wisata sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berharap momentum ini dapat meningkatkan layanan, memperkuat kerja sama dengan maskapai, serta mengoptimalkan promosi destinasi wisata dan potensi unggulan daerah,” ujar Menhub.
Ia menambahkan, Kementerian Perhubungan bersama pemerintah daerah, operator bandara, maskapai, dan pemangku kepentingan terkait akan terus memastikan standar internasional terpenuhi, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang.
“Harapan kami, beroperasinya kembali penerbangan internasional di Semarang dan Palembang tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memperluas peluang ekspor produk unggulan, menarik investasi asing, serta menumbuhkan perekonomian regional,” pungkasnya.