"Saya juga kaget ternyata jalan di sana lebih mulus daripada jalan di tempat lain dan airport-nya juga sangat bagus. Jadi kemungkinan besar perdebatan-perdebatan apakah di Saumlaki atau di tempat lain, Bapak Presiden menyampaikan bahwa di Saumlaki itu jauh lebih memenuhi syarat dan lebih efisien," tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini kemajuan proyek Kilang LNG Abadi di Blok Masela masih mengalami hambatan usai Shell yang merupakan perusahaan minyak dan gas bumi asal Belanda hengkang pada Juli 2020 .
Padahal pembangunan kilang yang menjadi salah satu proyek strategis nasional dengan nilai mencapai US$ 19,8 miliar atau Rp 285 triliun tersebut diproyeksikan mulai berproduksi 2027.
Shell menguasai 35% hak partisipasi Blok Masela dan sisanya 65% dikuasai perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation sebagai operator.
(Rhm)