LenteraNEWS - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengisi tausiah Ramadan. Ma'ruf Amin berbicara mengenai
"Pada bulan Ramadan yang mubarak ini sebaiknya kita terus mendekat kepada Allah untuk memperoleh kasih sayang-Nya. Dengan kasih sayang Allah itu itulah kita memperoleh inayah-Nya, pertolongannya Allah, memperoleh hinayah-Nya, perlindungannya Allah untuk tidak menjalankan sesuatu yang bertentangan dengan tuntunan-tuntunan dari Allah Subhanahu wa ta'ala," tutur Ma'ruf, Jumat (8/04/2022).
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat memberikan tausiah Ramadan dengan tema 'Rahmah' yang ditayangkan di TVRI, Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis dari Sekretariat Wakil Presiden.
Baca juga: Nuzulul Quran Hari Pentingnya Umat Islam |
Ma'ruf menguraikan beberapa kriteria yang dapat dilakukan sebagai upaya memperoleh rahmat dan kasih sayang Allah. Ma'ruf menyebut rahmat Allah dekat dengan orang yang berbuat baik.
"Allah mengatakan inna rahmatallahi qaribun lil muslimin, rahmat Allah itu dekat dengan orang yang berbuat baik. Artinya, kalau orang ingin memperoleh rahmat dia harus berbuat baik dan ini merupakan sunnatullah," papar mantan Ketum MUI ini.
"Allah itu akan memberikan petunjuk kepada orang yang mencari petunjuk. Allah akan memberikan dia hidayah kepada orang yang mencari hidayah. Karena itu Allah mengatakan alladzi nah tadau zidnahum hudahum, orang yang mencari petunjuk, hidayah, akan saya tambahkan hidayahnya. Begitu juga sebaliknya," tambahnya.
Ma'ruf melanjutkan, Allah akan memberikan segala sesuatu untuk hamba-Nya sesuai dengan niat dan pikirannya. Oleh sebab itu, kata Ma'ruf, setiap manusia seyogianya dapat meluruskan niat dan pikiran untuk mendapatkan rahmat.
"Allah itu tidak menzalimi seseorang, melainkan Allah itu memberikan apa yang ada di dalam hatinya, sehingga yang perlu kita perhatikan adalah keinginan kita, kecenderungan kita baik walqasdu, namanya itu wal azmu', bagaimana kita niat kita itu, nah itu nanti Allah akan menggampangkan yasarallahu lahu, sesuai dengan keinginan kita," urai mantan Rais Aam PBNU ini.