Ia pun mengkhawatirkan, jika kondisi masyarakat ditengah pandemi seperti ini, tidak menutup kemungkinan, warga akan mengambil jalan tercepat dengan meminjam uang ke Rentenir atau pinjaman Online.
“Program ini memang seharusnya berjalan pada awal tahun 2022, Karena kalender kita seharusnya tahun ini full pembangunan. namun setelah melihat hasil laporan sensus, saya kira harus segera dilaksanakan. Dilingkungan saya Lansia Mendominasi, ada yang kena PHK, Janda kurang mampu. Jangan sampe juga warga pinjam ke Rentenir dan Pinjaman Online, Konsekuensinya berat. Kami juga tidak bisa Konsen kepada pembangunan Saja, kondisi Perekonomian masyarakat harus berbanding lurus dengan Pembangunan,” Jelasnya.
Pinjaman Bunga Nol Persen ini, Kata malikh, memiliki Kriteria calon Peminjam. Namun yang menjadi skala Prioritas dari Program ini warga yang memiliki Usaha (UKM).
“Tidak semua mendapatkan fasilitas (Pinjaman-Red) itu, kita sepakat dengan ketua RT, Para Tokoh, Calon Peminjam Perlu ada Kriterianya, contoh Personalitiy, kita harus tau riwayat orang tersebut dilingkungan contoh kecilnya ikut serta gotong royong, terus Purposenya apa masuk ketegori konsumtif, Prospect uang pinjaman itu apakah berpotensi untuk calon Peminjam, itu semua harus di croscek. Tidak hanya pinjam, lalu kemudian tanggung jawab pembayaranya tidak dilakukan, ini tidak boleh. Semua warga bisa, Asalkan bisa mematuhi ketentuannya, Lihat perkembangannya kedepan nanti. ” Katanya.