SERANG - Kondisi Perekonomian di tengah Pandemi Covid 19, Kesehatan dan Perekonomian Masyarakat dalam kondisi tidak stabil, Tidak terkecuali di Kota Serang. Dengan kondisi tersebut, tidak menurunkan semangat kepemudaan dalam ikut serta membantu Pemerintah yang sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi agar bisa kembali membaik.
Untuk meringankan kondisi yang di alami masyarakat dilingkungan RT 01 Benggala Kejaksaan 1 Kelurahan Cipare, Kepemudaan mengadakan Program Pinjaman Bunga Nol Persen yang diperuntukan untuk warga sekitar.
“Iya betul gak ada bunganya. Pemuda harus menjadi Agen Perubahan dimanapun, Kaya Kreatifitas dan kaya akan ide, Kita juga memiliki tugas untuk menerjemahkan AD/ART kepada masyarakat. Aturan itu dibuat harus dijalani dengan konsisten tentunya,” Kata Malikh, Saat dikonfirmasi di KP3B Kota Serang, Rabu (02/06/21).
Malikh menjelaskan, Program Pinjaman Bunga Nol Persen yang di gagas oleh kepemudaan, merupakan bentuk kepedulian Pemuda terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya. Menurut hasil Sensus Ketua RT 01, Hampir 76 Persen warganya merupakan Lanjut usia dengan kondisi yang berbeda-beda.
Ia pun mengkhawatirkan, jika kondisi masyarakat ditengah pandemi seperti ini, tidak menutup kemungkinan, warga akan mengambil jalan tercepat dengan meminjam uang ke Rentenir atau pinjaman Online.
“Program ini memang seharusnya berjalan pada awal tahun 2022, Karena kalender kita seharusnya tahun ini full pembangunan. namun setelah melihat hasil laporan sensus, saya kira harus segera dilaksanakan. Dilingkungan saya Lansia Mendominasi, ada yang kena PHK, Janda kurang mampu. Jangan sampe juga warga pinjam ke Rentenir dan Pinjaman Online, Konsekuensinya berat. Kami juga tidak bisa Konsen kepada pembangunan Saja, kondisi Perekonomian masyarakat harus berbanding lurus dengan Pembangunan,” Jelasnya.
Pinjaman Bunga Nol Persen ini, Kata malikh, memiliki Kriteria calon Peminjam. Namun yang menjadi skala Prioritas dari Program ini warga yang memiliki Usaha (UKM).
“Tidak semua mendapatkan fasilitas (Pinjaman-Red) itu, kita sepakat dengan ketua RT, Para Tokoh, Calon Peminjam Perlu ada Kriterianya, contoh Personalitiy, kita harus tau riwayat orang tersebut dilingkungan contoh kecilnya ikut serta gotong royong, terus Purposenya apa masuk ketegori konsumtif, Prospect uang pinjaman itu apakah berpotensi untuk calon Peminjam, itu semua harus di croscek. Tidak hanya pinjam, lalu kemudian tanggung jawab pembayaranya tidak dilakukan, ini tidak boleh. Semua warga bisa, Asalkan bisa mematuhi ketentuannya, Lihat perkembangannya kedepan nanti. ” Katanya.
Program Pinjaman ini, Lanjut Malikh, Hasil dari pemanfaatan iuran Perusahaan, Instansi, BUMD/BUMN yang ada dilingkungannya dan di olah oleh Kepemudaan.
“Kami buat Tagline Dari Negara, Oleh Pemuda untuk Warga. Tagline ini memiliki artikuliasi bahwa kehadiran negara ada untuk warga. Kepemudaan hanya mengolah saja, Cuma memang harus menggunakan pendekatan aturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan atau Instansi di tekan untuk membuat Laporan Pertanggungjawaban, kita Pahami itu,” Ujarnya.
Saat ditanya soal biaya administrasi bagi para calon peminjam. Malikh memastikan bahwa Program yang di Gagasnya tidak ada Potongan 1 Sen pun. Untuk menjadi Pemohon Pinjaman, Warga harus memiliki Surat Rekomendasi Pinjaman (SRP) Dari ketua Pemuda dan Ketua RT. Bahkan, Lanjut malikh, Jika calon peminjam (Warga) dapat memenuhi tanggung jawab selama membayar iuran,Dirinya memastikan akan memberikan Pinjaman Hingga 5jt Rupiah tanpa bunga.
“Gak ada itu biaya administrasi, Administrasi kami adakan semua, Calon peminjam hanya dibebankan pembelian materai saja. Warga harus mengajukan permohonan dulu untuk mendapatkan SRP, Kami pelajari data warga itu bersama tim verifikasi, jika lolos SRP akan diberikan. Kalo pengajuannya 500rb, Dapetnya 500Rb, ga ada yang di potong-potong, kita bukan koperasi. Limit peminjaman sampe 5jt, itupun dengan catatan Warga dapat menyelesaikan iurannya tanpa catatan hitam,” Tutup malikh.
*Red