Ia melanjutkan, pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja, baik anak perempuan maupun laki-laki bisa menjadi korbannya. Maka dari itu, orang tua dan masyarakat secara umum harus mengetahui apa itu pelecehan seksual.
"Kegiatan mencium, memeluk, menyentuh anak tanpa izin anak tersebut, terutama selain dari keluarga, bisa menjadi peluang untuk melakukan pelecehan seksual. Karena kita tidak tahu, apakah orang yang mencium atau menyentuh anak kita memiliki kelainan seksual atau tidak. Maka dari itu, kita harus menjaga anak kita dan mengenal lingkungan kita," lanjutnya.
Harisudin juga memberikan tips untuk tindakan preventif terhadap pelecehan seksual. Menurutnya, rutinkan berbincang dengan keluarga, menceritakan kegiatan sehari-hari. Dengan terbiasa melakukan itu, maka anak akan nyaman menceritakan kejadian yang terjadi padanya.
"Selain itu, perlu ada edukasi kepada lembaga apa pun itu. Pendidikan maupun masyarakat. Karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menangani ini. Kita semua, sebagai masyarakat harus melakukan upaya-upaya sosialisasi ini terus menerus," pungkasnya.