Serang - Tingginya harga beras yang dijual pedagang dengan harga diatas harga eceran tertinggi dibulan suci Ramadan ini, membuat Puluhan ibu rumah tangga di Kecamatan Serang, Kota Serang Banten rela mengantri untuk mendapatkan beras dengan harga murah.
Antrian pembelian beras murah yang disediakan pihak Bulog Serang tersebut terjadi di halaman Kantor Kecamatan Serang, Kota Serang Banten, Kamis (30/03) Pagi.
Bahkan ada yang rela mengantri mengantri sejak pukul delapan pagi. Mereka rela berdesak - desakan lantaran harga beras medium dipasaran mencapai sebelas ribu hingga dua belas ribu rupiah.
Sedangkan dioperasi pasar tersebut lima kilogram beras medium dijual Bulog dengan harga empat puluh dua ribu rupiah. Menurut salah seorang pembeli, Sarikah mengatakan, adanya penjualan beras murah ini membantu masyarakat apalagi disaat bulan suci Ramadan. Dalam operasi pasar murah, pemerintah Kota Serang melalui Bulog menyediakan satu setengah ton beras medium.
"Ngantri dari jam delapan lewat, ini baru dapet. Bagus standarlah beras murah masuknya, gak begitu mahal" kata Suwarni, Warga Kota Serang, Kamis (30/3/2023).
Kepala Bidang Perdagangan Dinkop UKM Perindag Kota Serang, Sukanta mengatakan.Beras murah dijual dengan harga dibawah harga eceran tertinggi yakni empat puluh dua ribu rupiah per lima kilogram beras, sedangkan HET beras medium Rp 9.450.
"Kalau beras selisihnya antara lima ribuan, itu ditugaskan oleh pemerintah pusat ke Bulog, kita kerja sama juga dengan Bulog." Terang Sukanta.
Sukanta mengatakan, Beras murah dijual untuk upaya menekan inflasi di Kota Serang yang berada di peringkat lima nasional, dengan angka 6,22 persen. Selain itu untuk membantu masyarakat mendapatkan beras sesuai H-E-T karena kenaikan inflasi di Kota Serang disebabkan tingginya harga beras dipasaran.
"Tujuanya sebenarnya Kota Serang kan termasuk inflasinya tinggi di wilayah Banten, sebagai sampling itu salah satu. Yang kedua ini momentnya puasa dan hari raya Idul Fitri, supaya minimal masyarakat Kota Serang itu terbantu, apakah itu kebutuhan harian sembako, terus Komoditif lebih murah" tutup Sukanta.