Selanjutnya, PP Binuangeun dan Cikeusik akan dibangun secara terintegrasi dan terpadu menjadi Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banten Selatan (Binuangeun-Cikeusik).
“Dengan harapan pelabuhan terpadu tersebut menjadi landmark Provinsi Banten, dengan konsep pelabuhan perikanan internasional dan pelabuhan perikanan modern yang dilengkapi e-fishing port dan sistem resi gudang-cold storage. Konsep lainnya, pola cost-profit sharing Pusat, Provinsi dan Kabupaten,” Jelas Eli.
Binuangeun sendiri akan dijadikan sebagai wilayah sentra Pelabuhan Perikanan, pergudangan, industri pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan. Sedangkan wilayah Cikeusik akan dibuat sentra wisata bahari, kuliner, pendidikan dan pelatihan, riset kelautan dan perikanan. Rencana tersebut akan dikaji bekerja sama dengan Untirta, STP, UPI dan BMKG.
Melalui pembangunan kawasan pelabuhan terpadu, diharapkan akan tumbuh aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, meningkatnya kinerja pembangunan kelautan dan perikanan. Seperti produksi perikanan tangkap, nilai tukar nelayan, pendapatan nelayan, tingkat konsumsi ikan, retribusi, PDRB dan ekspor perikanan.