SERANG - Dinas Kelautan dan Perikanan Banten Tengah mempersiapkan Sejumlah Pembangunan untuk mencapai Pelabuhan Perikanan terpadu dengan Standar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Wilayah Banten Selatan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten, Eli Susiyanti mengatakan, terdapat banyak kegiatan pengembangan Perikanan, khususnya yang akan dilaksanakan pada 2021. Dalam upaya pengembangan perikanan di Pelabuhan Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, pada tahun 2021 DKP akan dibangun break water, pemagaran, revitalisasi kios, revitalisasi docking, dan pembangunan tempat pemasaran ikan. Selain itu, juga akan dibangun docking di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Kabupaten Pandeglang.
“Pemprov Banten juga sudah membuat road map pembangunan pelabuhan perikanan yang akan dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) transisi 2023-2024 maupun RPJMD 2025-2029,” kata Eli, Sabtu (21/8/2021).
Banten juga, Lanjut Eli, akan mengembangkan pelabuhan terpadu di wilayah Banten Selatan. Pelabuhan Perikanan (PP) Binuangeun, Lebak dan Pelabuhan Perikanan Cikeusik, Pandeglang akan dibangun secara bersama dengan standar kelas PPI.
Selanjutnya, PP Binuangeun dan Cikeusik akan dibangun secara terintegrasi dan terpadu menjadi Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banten Selatan (Binuangeun-Cikeusik).
“Dengan harapan pelabuhan terpadu tersebut menjadi landmark Provinsi Banten, dengan konsep pelabuhan perikanan internasional dan pelabuhan perikanan modern yang dilengkapi e-fishing port dan sistem resi gudang-cold storage. Konsep lainnya, pola cost-profit sharing Pusat, Provinsi dan Kabupaten,” Jelas Eli.
Binuangeun sendiri akan dijadikan sebagai wilayah sentra Pelabuhan Perikanan, pergudangan, industri pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan. Sedangkan wilayah Cikeusik akan dibuat sentra wisata bahari, kuliner, pendidikan dan pelatihan, riset kelautan dan perikanan. Rencana tersebut akan dikaji bekerja sama dengan Untirta, STP, UPI dan BMKG.
Melalui pembangunan kawasan pelabuhan terpadu, diharapkan akan tumbuh aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, meningkatnya kinerja pembangunan kelautan dan perikanan. Seperti produksi perikanan tangkap, nilai tukar nelayan, pendapatan nelayan, tingkat konsumsi ikan, retribusi, PDRB dan ekspor perikanan.
Dampak lainya, Kata Eli, terjadi kesesuaian dan keselarasan antara perikanan, pariwisata, riset, konservasi dan lain-lain. Harmonisasi kepentingan pemerintah daerah dalam hal tempat pengelolaan ikan dan tempat wisata serta penataan kawasan kumuh.
“Rencana tahapan pembangunan PP Cikeusik meliputi pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pokok, revitalisasi lahan dan penduduk, pembangunan dan rehabilitasi fasilitas fungsional serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas penunjang,” pungkas Eli.
*Ib