"Biasanya dititipkan ke tetangganya. Tapi pada hari itu dibawa temannya dia yang berinisial E dan B yang katanya sedang menyilver. Dia tidak tahu kalau anak itu diajak, pengakuannya tidak tahu," ujar Muksin.
NK baru mengetahui saat anaknya tiba di rumah dengan kondisi tubuh yang masih berwarna silver. Kepada petugas ia juga mengaku telah diberi upah yang tak seberapa oleh pasutri yang membawa anaknya itu untuk mengemis.
"Saat pulang badannya, kakinya, tangannya berwarna silver. Dia diberi uang Rp20 ribu katanya, itu untuk jatah beli pampers, dan susu," katanya.
Hal itu tentu sangat disayangkan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan lebih masif lagi untuk melakukan kegiatan monitoring dan razia.