Serang, Lenteranews - Program cek kesehatan gratis (CKG) yang diluncurkan sejak 10 Februari 2025 telah menjangkau lebih dari 8,2 juta orang di seluruh Indonesia. Hasil pemeriksaan menunjukkan, tiga masalah kesehatan yang paling sering ditemukan adalah gangguan kesehatan gigi, hipertensi, dan diabetes melitus.
CKG merupakan salah satu program unggulan atau quick win dari Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui deteksi dini dan edukasi agar masyarakat tidak jatuh sakit. Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari upaya mendorong transformasi layanan kesehatan berbasis pencegahan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 12 Juni 2025, satu dari dua peserta mengalami masalah gigi dan mulut, mulai dari gigi berlubang, gigi goyang, hingga gusi turun. Sementara itu, satu dari lima peserta terdeteksi menderita hipertensi, dan 5,9% peserta mengidap diabetes melitus.
Selain itu, masalah obesitas sentral juga menjadi perhatian serius, dengan prevalensi mencapai 50% pada perempuan dan 25% pada laki-laki berdasarkan pengukuran lingkar pinggang.
Menariknya, penyakit-penyakit tidak menular ini tidak hanya menyerang kelompok usia lanjut. Data menunjukkan, satu dari tiga orang berusia di atas 40 tahun mengalami hipertensi, dan satu dari sepuluh di antaranya mengidap diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman penyakit kronis kini mulai menjangkiti usia produktif, yang tentu berdampak terhadap produktivitas nasional.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya prevalensi masalah kesehatan gigi dan penyakit tidak menular yang menjadi pemicu utama penyakit jantung dan strok.
“Masalah kesehatan gigi ternyata sangat tinggi, termasuk saya sendiri baru sadar. Namun, yang lebih penting, tiga masalah besar lainnya hipertensi, diabetes, dan obesitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Dan dua penyakit inilah penyebab kematian nomor satu dan dua di Indonesia,” kata Budi Gunadi dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (15/6/2025).
Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini agar penyakit bisa dikendalikan sejak awal. Menurutnya, masyarakat tidak perlu menunggu sampai sakit baru memeriksakan diri, karena kesehatan adalah bentuk investasi jangka panjang.
“Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan. Sehat itu investasi. Dan ini pesan langsung dari presiden, jaga kesehatan agar rakyat Indonesia bisa bekerja, produktif, dan membawa negara kita menjadi negara maju di tahun 2045,” tegas Budi.