Cilegon - ASDP Cabang Merak akan mengoperasikan pelabuhan Ciwandan, Banten pada periode mudik lebaran 2023 nanti. Tujuannya, untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Namun hal tersebut tidak di ikuti dengan Infrastruktur jalan yang memadai. Seperti Jalur Serang - Cilegon tepatnya di Wilayah Serdang terdapat Rambu lalu lintas yang mengalami kerusakan terkesan dibiarkan.
Jalan Lintas Selatan atau JLS nantinya akan diperuntukan sebagai jalur khusus Truk Ekspedisi dan Kendaraan Roda 2 menuju Pelabuhan Ciwandan untuk melakukan Penyebrangan ke Pelabuhan Bakauheni pada musim Arus Mudik 2023, karena nantinya kendaraan roda 2 dan truk ekspedisi dilarang melakukan penyebrangan melalui pelabuhan Merak.
Aris Munandar selaku Pengguna Jalan menuturkan, Bahwa kondisi Jalan Lingkar Selatan terdapat kerusakan di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Ciwandan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan. Tidak sedikit kondisi jalan beraspal yang mengalami retak dan berlubang dengan kedalaman yang bervariatif. Aris menyebut, jika pada siang hari, kondisi jalan ini dipenuhi debu tebal, akibat banyaknya truk muatan pasir yang lalu lalang di jalan tersebut.
"Melihat kondisi JLS (Jalan Lingkar Selatan) sangan memprihatinkan. saya sebagai warga melihat jalan ini sebagai Surga Debu, kalo panas itu berdebu kalo hujan itu Banjir 1 meter. " kata Aris Munadar, Warga Citangkil, Kota Cilegon, Kepada LenteraNEWS, Kamis (30/3/2023).
Aris mengatakan, Kondisi kerusakan di Jalan Lingkar Selatan sudah terjadi sejak 2 Tahun yang lalu yang sampai saat ini belum ada tindakan kongkret dari Pemerintah Setempat maupun Pemerintah Pusat.
Selain jalan yang mengalami kerusakan, Aris Sebagai Warga juga mengeluhkan minimnya Penerangan Jalan Umum di Sepanjang Jalan Lingkar Selatan. Ia menyebut, kondisi tersebut sangat menyulitkan bagi pengendara roda 2 saat berkendara.
"Sudah lebih dari 2 Tahun (Jalan Rusak) ya pak. Tadi saya liat tadi banyak jembatan-jembatan yang sudah sangat memprihatinkan, tulang-tulang (Beton) sudah kelihatan. Jalur di sini ini Lampu Penerangan juga kurang, banyak lubang, terus banyak kendaraan berat yang overload parkir sembarangan." tandasnya.
Aris menilai, Pemerintah Kota Cilegon sejauh ini belum melakukan upaya serius dalam membenahi jalan lingkar selatan yang nantinya jalur ini akan dijadikan Jalur Khusus Pengguna Jasa yang menggunakan Kendaraan Roda 2 untuk melangsungkan perayaan Lebaran di Kampung Halamannya.
"Saya meliat upaya Pemerintah Kota Cilegon ini engga ada keseriusan untuk memperbaiki Jalur Lingkar Selatan ini." ujarnya.
Sebagai masyarakat Kota Cilegon, Ia meminta kepada Pemerintah untuk bersikap tegas terhadap banyaknya kendaraan truk ekspedisi yang overload memuat hasil tambang. Menurutnya, Kerusakan Jalan yang terjadi juga disebabkan banyak kendaraan truk dengan over kapasitas melintas di jalan lingkar selatan tanpa adanya pengawasan yang serius dari Pemeritah Setempat.
"Diliat dari Drainase, terus Dishub dari Pengawasan truk-truk besar yang overload. Karena 80 Persen, yang lewat jalan sini mobil-mobil besar galian-galian (tambang) yang tonase nya melebihi kapasitas." katanya.
Saat ditanya soal Kebijakan Pemerintah yang menerapkan Jalan Lingkar Selatan sebagai jalur arus mudik bagi pengendara Roda 2, ia menghawatirkan banyaknya korban berjatuhan. Melihat kondisi jalan yang tidak memadai.
"Kasihan nantinya masyarakat yang melintas disini untuk jalur mudik itu susah ya, sangat membahayakan bagi kendaraan roda 2." tukasnya.
Perlu diketahui, selain jalan lingkar selatan yang mengalami kerusakan, minimnya fasilitas Seperti Toilet dan Tempat Beristirahat bagi pemudik yang hendak menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni melalu Pelabuhan Ciwandan sangat Minim.
Selain Jalan Lingkar Selatan, Kondisi minimnya Penerangan Jalan juga terjadi di Ruas Tol Tangerang-Merak. Hal ini tentu menjadi perhatian untuk masyarakat yang hendak melakukan perjalanan Mudik pada tahun 2023 ini.