Tahun Ini Negara Mengalokasikan Rp.68 Triliun Untuk Pembangunan Desa

LenteraNEWS - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan Pemerintah Indonesia saat ini sedang serius untuk membangun desa. Hal itu terlihat dari sejumlah langkah nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah agar untuk mewujudkan pembangunan yang merata.

Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang telah dilakukan Presiden Jokowi berkaitan dengan semangat membangun desa. Pertama, menyusun strategi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Kedua, membentuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT). Terakhir, Presiden Joko Widodo telah mendorong pengalokasian dana desa untuk mendukung terwujudnya percepatan pembangunan di desa.

"Ini riil. Berdasarkan data, sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2021, total dana desa yang telah dialokasikan mencapai lebih kurang Rp 400,65 triliun. Ini sama saja hampir mendekati Rp 700 triliun dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) transfer pusat untuk provinsi, kabupaten, kota se-Indonesia," kata Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

Ia menambahkan bentuk keseriusan lainnya yakni terlihat dari jumlah alokasi anggaran yang digelontorkan pemerintah ke desa-desa sebesar Rp 68 triliun di tahun 2022. Dana tersebut bertujuan untuk membangun 74.961 desa yang ada di Indonesia.

"Diharapkan (langkah tersebut) dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa serta mengurangi ketimpangan antara desa dengan kota dengan menimbulkan sentra-sentra ekonomi baru yang tidak hanya berorientasi di perkotaan, tapi desa," jelasnya.

Aspek peningkatan kualitas hidup masyarakat desa pun turut diperhatikan. Ia menjelaskan, pemerintah telah membangun sarana olahraga sebanyak 29.210 unit, air bersih sebanyak 1.307.423 unit, dan MCK 443.884 unit.

Upaya lainnya dengan membangun sejumlah Pondok Bersalin Desa (Polindes) 14.401 unit, drainase sepanjang 45.517.578 meter, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 66.430 kegiatan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 42.007 unit, dan sumur 74.289 unit.

"Di samping itu, sejak tahun 2014, tingkat kemiskinan di desa juga terus mengalami penurunan sebesar 1,23 persen. Hal ini didasarkan pada data BPS tahun 2022, (yang mana) pada tahun 2014 tingkat kemiskinan di desa sebanyak 17,37 juta orang (13,76 persen), sedangkan di akhir tahun 2021 tercatat sebanyak 14,64 juta orang (12,53 persen)," pungkas Tito.

(Jhn/Adr)