SERANG - Sebanyak 20 ribu warga di Kota Serang rupanya masih sering buang air besar (BAB) di kebun. Hanya satu kecamatan, yaitu Kecamatan Cipocok Jaya yang baru bebas dari kebiasaan buruk itu.
"Data sekarang kurang lebih 20 ribu lagi (warga belum punya jamban), mudah-mudahan bisa berkurang sampai seterusnya," kata Wali Kota Serang Syafrudin di acara deklarasi warga 'Stop Buang Air Besar Sembarangan' di Cipocok Jaya, Senin (31/1/2022).
Paling banyak warga yang masih buang air besar sembarangan ada di Kecamatan Kasemen. Syafrudin menyebut jumlah penduduk yang sering BAB sembarangan mencapai kurang lebih 10 ribu orang di wilayah itu saja.
"Terbanyak di Kasemen, kurang lebih 10 ribu," ujarnya.
Data warga yang tidak punya jamban ini sebetulnya mencapai 30 ribu keluarga dari tahun 2019. Jumlah itu terus berkurang seiring adanya program bantuan. Baru di Kecamatan Cipocok Jaya yang sudah bebas BAB sembarangan dengan data 1.327 keluarga yang diberikan penyuluhan dan bantuan.
Pemkot sebetulnya sudah memberikan program bantuan jamban. Tapi, karena banyaknya keluarga yang rumahnya tidak punya jamban, maka program bantuannya keroyokan bersama pemerintah provinsi dan pusat.
Terakhir, seribu jamban diberikan ke warga yang membutuhkan. Tapi, wali kota sendiri mengaku lupa berapa yang sudah diberikan oleh Pemkot Serang. Tapi, targetnya warga ibu kota Banten ini bisa bebas BAB sembarangan di tahun 2024.
"Ini mudah-mudahan kita keroyokan dari provinsi dan pusat, dan masyarakat sudah tidak dolbon lagi," ujarnya.
(San)