Jakarta, Lenteranews - Harga emas dunia melonjak lebih dari 2% pada akhir pekan ini dan mencatatkan kenaikan mingguan terbaiknya dalam enam kinggu terakhir ke level US$ 3.362,70 per troy ons. Sepanjang pekan ini, harga emas tercatan naik 5,1%.
Dilansir dari Reuters, Minggu (25/5/2025), kenaikan harga emas ini didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pelemahan dolar AS.
Presiden Trump mengancam akan menerapkan tarif 50% terhadap impor dari Uni Eropa mulai 1 Juni, serta menargetkan perusahaan besar seperti Apple dengan potensi beban tarif 25% atas produk yang dijual di AS, tetapi diproduksi di luar negeri.
Baca juga: Harga Emas Global Naik 2,3 Persen |
“Trump membuat pasar saham terguncang, dan hal ini justru menguntungkan emas sebagai aset pelindung nilai,” ujar Tai Wong, analis pasar logam independen.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah hingga 0,9%, yang turut mendorong kenaikan harga emas karena logam mulia tersebut menjadi lebih murah bagi investor asing.
“Apabila harga emas berhasil menembus level US$ 3.500, bukan tidak mungkin kita akan melihat kenaikan lanjutan menuju US$ 3.800,” kata Daniel Pavilonis, analis senior di RJO Futures.
Di dalam negeri, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam pada hari ini, Minggu (25/5/2025), tercatat sebesar Rp 1,930 juta per gram. Sementara itu, harga buyback emas Antam berada di level Rp 1,774 juta per gram.