Ini 9 Penyebab yang memicu Antrean Kendaraan Pemudik di Pelabuhan Merak

Para Pemudik Protes di Dermaga 3 Pada H-4 Jelang Lebaran di Dermaga 3 Pelabuhan Merak

Kedua, PT ASDP patut diduga tidak melakukan sosialisasi secara terus menerus terkait dengan mekanisme atau tata cara menyeberang dari Pelabuhan Merak, khususnya di saat mudik Lebaran. Masyarakat yang datang duluan tidak dapat langsung masuk ke kapal. Masuk ke kapal harus sesuai dengan jam yang tertera di kartu Ferizy, bukan siapa yang datang terlebih dahulu bisa masuk kapal duluan (first come first in/FCFI). Di masa normal, kebijakan ini mungkin bisa digunakan.

Ketiga, kalaupun tidak menerapkan FCFI di Pelabuhan, PT ASDP harus menyediakan parkir pengendapan yang nyaman bagi masyarakat yang datang lebih awal atau belum pada jam menyeberang. Parkir endapan ini harus disediakan oleh PT ASDP dan diatur oleh aparat Kepolisian. Dalam puncak kepadatan mudik, kebijakan FCFI harus diterapkan.

Keempat, PT ASDP belum siap melakukan online system yang terproteksi, sehingga banyak calo berkeliaran di sekitar Pelabuhan yang merugikan penyeberang. Tujuan pengadaan tiket online adalah untuk melindungi konsumen dari calo, bukan sebaliknya. Lalu mesin pembaca barcode Ferizy di pintu masuk sering ngadat. Seharusnya ada karyawan PT ASDP yang siaga di pintu masuk dengan alat pembaca barcode portable guna mencegah antrean semakin panjang. Di sini PT ASDP gagal menerapkan online ticketing system yang baik.

Kelima, eksklusivitas penggunaan dermaga tertentu (VIP) milik PT ASDP hanya untuk kapal-kapal ASDP, tidak kapal milik swasta lainnya, harus dihindari di deregulasi kalau kekacauan ini tidak mau berulang.