PANDEGLANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengatakan penyebaran COVID-19 di Provinsi Banten melandai di Maret 2022. Dinkes sudah merekomendasikan agar SD hingga SMA melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Sudah, sekolah tatap muka SD-SMP sudah mulai bahkan ada 100 persen, SMK-SMA di 50 persen," kata Ati kepada wartawan di Pandeglang, Selasa (8/3/2022).
Beberapa pekan ini, penambahan kasus COVID-19 harian di bawah seribu pasien. Jika penyebaran kasus bisa ditekan hingga April, maka sekolah pembelajaran SMA-SMK bisa 100 persen.
"Sudah turun terus angka kematian minim sekali," ujarnya.
Melandainya kasus ini disertai dengan turunnya level PPKM di Tangerang Raya. Saat ini, daerah aglomerasi itu masuk kategori PPKM Level 2. Sementara di Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, masih PPKM Level 3.
"Tangerang Raya level 2, lainnya level 3. Kenapa? Padahal kasusnya nggak banyak?" katanya.
"Karena vaksinasi dosis keduanya belum mencapai 70 persen. Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang masih di bawah 70 persen dosis keduanya, sedangkan Cilegon dan Kota Serang vaksinasi lansianya masih di bawah 60 persen," imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Banten, Tabrani, menambahkan 50% PTM untuk SMA-SMK di Banten memang atas rekomendasi Dinkes pada Senin (7/3) kemarin. Alasannya, kasus COVID-19 semakin menurun beberapa pekan ini dan mudah-mudahan bisa normal pada awal April.
"Di seluruh kabupaten/kota itu 50 persen PTM, teknis diserahkan kepada masing-masing sekolah," ujarnya.
Dinas Pendidikan Banten meminta sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan. Jika nantinya ditemukan kasus COVID-19, sekolah tidak boleh panik dan siswa yang positif diminta melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Kalau ada yang positif, yang lain tetap belajar, yang terkonfirmasi diisomankan," pungkasnya.
(Den)