Meski belasan hektare sawah persemaian itu terendam, namun Uun memperkirakan kerugian yang ditimbulkan tidak signifikan. Soalnya, lahan sawah persemaian yang terendam itu baru saja panen pada periode Januari-Februari lalu.
"Hampir sebagian besar wilayah-wilayah yang kena dampak banjir sudah panen pada Januari-Februari kemarin. Jadi dari data yang dikumpulkan oleh petugas di lapangan, mudah-mudahan dampaknya tidak signifikan terhadap tanaman padi dan lebih khususnya tidak berdampak pada produksi tahun 2022," beber dia.
Adapun guna mengantisipasi banjir dikemudian hari, Dinas Pertanian menyarankan petani agar rajin-rajin melihat jadwal musim hujan. Pasalnya saat ini musim hujan sering kali tidak sesuai prediksi. Apalagi banjir di Pandeglang merupakan banjir musiman.
Selain itu, dirinya juga mengarahkan petani untuk mengasuransikan sawahnya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Karena hal itu diyakini dapat mengurangi beban petani apabila terjadi gagal tanam atau panen akibat bencana alam.