PANDEGLANG - Banjir yang terjadi di Kabupaten Pandeglang pada Selasa (1/3/2022) ikut merendam belasan hektare lahan sawah persemaian padi disejumlah lokasi. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang, sedikitnya 17 hektare lahan persemaian di Kecamatan Patia dan Pagelaran tergenang banjir.
"Hasil inventarisir sementara yang kami terima, itu luasan sawah yang terendam bentuknya persemaian. Ada dua kecamatan, Patia ada sekitar 8 hektare persemaian yang terendam dan di Pagelaran ada sekitar 9.8 hektare persemaian yang terendam," ujar Sekretaris Distan Pandeglang, Uun Junandar, Jumat (4/3/2022).
Namun jumlah itu diperkirakan lebih luas. Sebab saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap area persemaian yang terendam. Mengingat banjir juga menggenang di Kecamatan Panimbang yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Pandeglang.
"Kami sedang menginventarisir luasan sawah yang terendam banjir di Kabupaten Pandeglang, khususnya di daerah selatan," katanya.
Meski belasan hektare sawah persemaian itu terendam, namun Uun memperkirakan kerugian yang ditimbulkan tidak signifikan. Soalnya, lahan sawah persemaian yang terendam itu baru saja panen pada periode Januari-Februari lalu.
"Hampir sebagian besar wilayah-wilayah yang kena dampak banjir sudah panen pada Januari-Februari kemarin. Jadi dari data yang dikumpulkan oleh petugas di lapangan, mudah-mudahan dampaknya tidak signifikan terhadap tanaman padi dan lebih khususnya tidak berdampak pada produksi tahun 2022," beber dia.
Adapun guna mengantisipasi banjir dikemudian hari, Dinas Pertanian menyarankan petani agar rajin-rajin melihat jadwal musim hujan. Pasalnya saat ini musim hujan sering kali tidak sesuai prediksi. Apalagi banjir di Pandeglang merupakan banjir musiman.
Selain itu, dirinya juga mengarahkan petani untuk mengasuransikan sawahnya melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Karena hal itu diyakini dapat mengurangi beban petani apabila terjadi gagal tanam atau panen akibat bencana alam.
"Kami sarankan petani untuk melihat jadwal. Karena namanya musiman kita sebetulnya bisa mengantisipasi. Kapan musim hujannya dan periode banjir. Hanya saja untuk sekarang kita tidak bisa prediksi 100 persen seperti apa. Yang jelas kami akan ada bagi petani ketika bencana alam untuk mendampingi dan mencari solusi agar produksi padi tetap berjalan," tandasnya.
(Den)