Dengan Alasan Gabut, Pria Ini Memilih Keluar dari Perusahaan Meski Gajinya Puluhan Juta

"Ketika saya bekerja dari rumah, saya dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 2-3 jam, dan kemudian saya kebanyakan melakukan hal-hal saya sendiri dan menjadi mudah untuk menghabiskan waktu di rumah," ucapnya.

Namun ketika COVID-19 dinilai sudah mereda, Pemerintah Singapura mulai melonggarkan peraturan, yang mana perusahaan mulai meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor secara penuh.

Menurut Kenji, kerja di kantor akan terasa berat nan penuh beban. Dengan pekerjaan yang dituntaskan sekejap waktu, ia harus menghabiskan sisa waktu kerja dengan pura-pura. Hal itu dikarenakan pimpinannya duduk tepat di belakangnya. Kenji harus melakukan seakan-akan tengah mengetik di Microsoft Excel sampai meninggalkan kantornya pada pukul 17:30 waktu setempat.

Rupanya bukan hanya Kenji, rekannya juga mengalami pengalaman yang sama. Di kantor, mereka berulang kali melihat email, melamun, atau menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi.