LenteraNEWS - Gaji tinggi tentunya menjadi impian bagi orang-orang. Namun, bila pekerjaan tersebut malah terlalu santai justru cenderung magabut alias makan gaji buta.
Hal itu yang dirasakan oleh seorang pegawai di suatu perusahaan yang berbasis di Singapura. Pengalaman itu yang bagikan di laman Facebook hingga mengundang pro kontra netizen.
Sebagaimana dikutip dari Mashable, Selasa (31/5/2022) pria bernama Kenji Ong ini meratap pekerjaannya. Ia curhat kepada sesama pengguna Facebook lainnya berencana resign gara-gara pekerjaan tersebut.
Kenji menceritakan bahwa ia frustasi bekerja setelah nyaman kerja dari rumah. Dengan bekerja dari rumah, ia bisa melakukan kegiatan lain.
"Ketika saya bekerja dari rumah, saya dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 2-3 jam, dan kemudian saya kebanyakan melakukan hal-hal saya sendiri dan menjadi mudah untuk menghabiskan waktu di rumah," ucapnya.
Namun ketika COVID-19 dinilai sudah mereda, Pemerintah Singapura mulai melonggarkan peraturan, yang mana perusahaan mulai meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor secara penuh.
Menurut Kenji, kerja di kantor akan terasa berat nan penuh beban. Dengan pekerjaan yang dituntaskan sekejap waktu, ia harus menghabiskan sisa waktu kerja dengan pura-pura. Hal itu dikarenakan pimpinannya duduk tepat di belakangnya. Kenji harus melakukan seakan-akan tengah mengetik di Microsoft Excel sampai meninggalkan kantornya pada pukul 17:30 waktu setempat.
Rupanya bukan hanya Kenji, rekannya juga mengalami pengalaman yang sama. Di kantor, mereka berulang kali melihat email, melamun, atau menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi.
Kenji menyebutkan bahwa secara keseluruhan pekerjaannya relatif nyaman, tetapi sejak kembali ke kantor ada sesuatu yang 'hilang' dan membuatnya mudah lelah dan lesu dengan pekerjaannya itu.
"Berpura-pura sibuk saat tidak ada urusan itu sangat tidak tertahankan. Terkadang, saya benar-benar ingin berteriak "Aaah! saya sangat bosan!," ungkapnya.
Kenji mengungkapkan ia digaji sekitar SGD 3.400 atau setara Rp36 juta per bulannya. Kenji ingin resign karena magabut, tidak ada hal penting yang harus dilakukannya setiap harinya.
Curhat Kenji di Facebook itu langsung direspon beragam oleh netizen. Ada yang merasakan hal yang sama dengannya, ada pula yang menyarankan untuk mencari pekerjaan menantang.
Ada juga yang mengatakan kalau dia tidak bersyukur punya waktu luang, sedangkan ada yang bekerja, tetapi tidak punya waktu untuk makan atau tidur sama sekali.
(Gt)