SERANG - Ketum Pemuda Perindo, Effendy Syahputra, ikut menanggapi mundurnya Timnas Indonesia U-23 dari Piala AFF U-23 2022. Kecewa, Effendy mengkritik kebijakan PSSI yang tidak profesional dalam mengurus Timnas Indonesia U-23.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia U-23 mengundurkan diri dari Piala AFF U-23 karena badai Covid-19. Namun, alasan badai Covid-19 dinilai tidak relevan oleh Effendy.
Menurut Effendy, alasan badai Covid-19 sebagai penyebab pengunduran diri Timnas Indonesia tidak masuk akal, mengingat Liga 1 dan Liga 3, masih berjalan di tengah pandemi. Oleh sebab itu, Effendy menganggap PSSI tidak serius dalam mengurus Timnas Indonesia U-23.
“Saya pikir masalah Covid tidak bisa dijadikan alasan untuk batalnya Indonesia di ajang AFF U-23, karena toh status Liga 1 juga tetap berjalan di tengah wabah Omicron, begitu juga dengan Liga 3,” kata Effendy, Rabu (16/2/2022).
“Jadi, ini harusnya jika disikapi dengan sebuah keprofesionalan dalam mengelola timnas harusnya tidak dijadikan alasan,” terangnya.
Effendy mengaku bingung mengapa Shin Tae-yong tidak menurunkan pemain lapis dua di Piala AFF U-23 ketimbang mengundurkan diri. Pemanggilan para pemain yang tidak memiliki cukup jam terbang di level internasional dinilai lebih bijak ketimbang mengundurkan diri.
Terlebih lagi, Piala AFF U-23 bisa dijadikan momentum untuk mempersiapkan SEA Games tahun ini. Effendy menganggap pemanggilan pemain yang tidak terdampak Covid-19 lebih bijak daripada mengundurkan diri.
“Saya pikir untuk sebuah negara seperti Indonesia dengan SDM begitu banyak, pemain begitu banyak, tim yang bertanding juga begitu banyak, alasan Covid ini di luara nalar kita,” terangnya.
“Manajemen Timnas harus ada plan B, jika pemain intinya banyak yang kena Covid, harusnya ada plan b, yakni pemain lapis dua, gampang kok membangun tim lapis dua, panggil saja pemain di Liga 1 dan di Liga 3,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Effendy menilai bahwa PSSI tidak serius dalam menjaring pemain-pemain muda berbakat Indonesia. Dirinya pun berharap agar ke depannya PSSI lebih profesional dalam menyikapi fenomena tersebut jika kembali terjadi di kemudian hari.
“Jadi ini bentuk ketidakseriusan dari federasi untuk menjaring pemain lain yang tidak terjaring Omicron, yang sedang bermain di Liga 1 untuk bermain di Timnas U-23,” tandasnya.
(Frmn)