Lenteranews - Harga emas global naik lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin (5/5/2025) waktu setempat didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar juga disebut masih menanti keputusan kebijakan suku bunga acuan dari Federal Reserve AS pada akhir pekan ini.
Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 2,3 persen menjadi US$ 3.315,09 per ons pada pukul. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 2,4 persen lebih tinggi pada US$ 3.322,3.
Indeks dolar sendiri turun 0,1 persen dan otomatis membuat harga emas batangan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Salah satu faktor pemicu pergerakan harga emas global adalah langkah Presiden AS Donald Trump. Dia mengumumkan untuk mengenakan tarif 100 persen untuk film yang diproduksi di luar negeri. Hal ini memicu kembali kekhawatiran kian memanasnya perang dagang global.
"Kami melihat permintaan safe haven yang terus mengalir dan menjaga harga emas tetap tinggi. Harga emas akan diperdagangkan di atas level US$ 3.000 setidaknya dalam waktu dekat," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
"Saya tidak berpikir ada perubahan suku bunga di AS pada pertemuan ini, tetapi kami akan mengamatinya untuk melihat apakah Fed condong ke arah tertentu," tambah dia.
Ketika harga emas global mengalami kenaikan, harga perak spot naik 1 persen menjadi US$ 32,31 per ons. Sementara itu, platinum turun 0,4 persen menjadi US$ 956,05 dan paladium turun 1,5 persen menjadi US$ 939,55.