JAKARTA - Kementerian Keuangan resmi menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok untuk tahun 2022. Kenaikan tarif cukai rata-rata 12%, sedangkan untuk sigaret kretek tangan (SKT) kenaikan maksimal 4,5%.
Pemerintah menetapkan kebijakan CHT dengan mempertimbangkan sejumlah hal, yaitu pengendalian konsumsi rokok, tenaga kerja, penerimaan negara dan pengawasan barang ilegal.
Tahun ini, kenaikan cukai rokok rata-rata 12,05%, sedangkan di tahun sebelumnya cukai rokok melonjak tinggi mencapai 23,05%.
-SKM (sigaret kretek mesin) I naik 13,9?ngan tarif Rp 985, HJE per batang terendah Rp 1.905 dan per bungkus (20 batang) Rp 38.100.
- SKM IIA naik 12,1?ngan tarif Rp 600, HJE per batang terendah Rp 1.140 dan per bungkus Rp 22.800.
- SKM IIB naik 14,3?ngan tarif Rp 600, HJE per batang terendah Rp 1.140 dan per bungkus Rp 22.800.
- SPM (sigaret putih mesin) I naik 13,9?ngan tarif Rp 1.065, HJE per batang terendah Rp 2.005 dan per bungkus Rp 40.100.
- SPM IIA naik 12,4?ngan tarif Rp 635, HJE per batang terendah Rp 1.135 dan per bungkus Rp 22.700.
-;SPM IIB naik 14,4?ngan tarif Rp 635, HJE per batang terendah Rp 1.135 dan per bungkus Rp 22.700.
- SKT (sigaret kretek tangan) IA naik 3,5?ngan tarif Rp 440, HJE per batang terendah Rp 1.635 dan per bungkus Rp 32.700.
- SKT IB naik 4,5?ngan tarif Rp 345, HJE per batang terendah Rp 1.135 dan per bungkus Rp 22.700.
- SKT II naik 2,5?ngan tarif Rp 205, HJE per batang terendah Rp 600 dan per bungkus Rp 12.000.
- SKT III naik 4,5?ngan tarif Rp 115, HJE per batang terendah Rp 505 dan per bungkus Rp 10.100.
*