SERANG - Jembatan Karundang/Ciawi II di Jalan Lingkar Selatan, Cipare, Serang, mengalami retak-retak imbas luapan Sungai Cibanten yang membuat banjir merendam Kota Serang. Retakan ada di bagian ujung jembatan.
Jembatan dipasangi separator oleh petugas dan garis kuning. Tapi pengendara masih melintasi dan berjalan normal di jembatan tersebut.
Aliran air Sungai Cibanten di bawah jembatan sudah surut dibandingkan saat banjir pada Selasa (1/3). Jembatan ini dibangun menggunakan APBN pada 2019 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ketua RT 01/13 Kelurahan Cipare, Samin (51), mengatakan saat Sungai Cibanten meluap, airnya bahkan sampai ke bibir jembatan. Menurutnya, hanya tinggal satu jengkal tangan air hampir masuk ke Jalan Lingkar Selatan di Cipare.
"Kurang-lebih satu jengkal lagi sampai ke bibir jembatan," kata Samin di lokasi.
Saat air meluap, jembatan tersebut juga bergoyang karena ada tanah yang longsor. Warga, kata dia, berinisiatif melaporkan ke petugas dan langsung dipasang separator.
"Semenjak goyang itu, ada laporan ke saya, langsung ke jembatan, jangan dipakai dulu, bahaya," ujarnya.
Selain itu, sampah kayu hingga bambu juga menghambat aliran Sungai Cibanten. Waktu itu, rumah di dekat bantaran sungai terendam setinggi 6 meter.
"Di sini Kampung Ciawi ketinggiannya 6 meter, airnya ada yang sampai genting," imbuhnya.
(Ard)