Dalam kesempatan yang sama, Yuddy menjelaskan pihaknya fokus mengembangkan pola banking secara hybrid. Sebab, cara online dan offline dinilai menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan.
Ia menyampaikan bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budayanya, baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.
Selain itu, jaringan kantor fisik bank bjb yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia pun memiliki layanan yang dapat mengakomodir kebutuhan nasabah. Khususnya bagi nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik, seperti UMKM, pensiunan, dan sebagian pangsa ASN.
Selain memperkuat layanan di kanal online dan offline, pihaknya juga membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan milenial dan juga beberapa produk spesifik. Mulai dari produk kredit Mesra berbasis komunitas dan Petani Milenial yang menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi. Menurutnya, teknologi ini juga menyasar sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.