Serang, Lenteranews - Sebagai Provinsi yang dikenal sebagai Daerah Jawara Banten tidak bisa lepas dari senjata jenis Golok. meski di zaman Modern seperti saat ini, ternyata masih banyak pengrajin yang membuat golok dan dikerjakan dengan menggunakan alat-alat yang tradisional.
Sepintas tak ada yang berbeda dengan Desa Seuat Jaya yang berada di Kecamatan Petir, Serang Banten dengan Desa-desa lainnya. hamparan sawah masih mengeliling daerah yang berada di bawah kaki gunung karang ini.
Namun ada yang berbeda di desa seuat jaya yakni dikenal sebegai daerah penghasil golok sejak puluhan tahun yang lalu. sehingga tidak mengherankan, suara Pukulan Pande Besi masih akrab terdengar di sudut-sudut Desa.
Salah satu Pande Besi yang masih mempertahankan tradisi membuat golok yakni Lamhari dan Dahroni. keduanya mengaku sudah menjadi pande besi sejak usia muda. keahlian untuk membuat golok, didapat secara turun temurun dari orang tua mereka.
Proses pembuatan golok di tempat ini masih menggunakan alat tradisonal, hanya terdapat mesin blower untuk memperbesar nyala bara api, sehingga mempercepat besi yang dibakar.
"Kalo pesanan tergantung orang yg datang. kalo golokpasaran dijual kemana aja, ke bogor. sehari kalo golokbiasa bisa sampe 30 (Produksi) kalo golok sulangkar paling 4 (Perhari)." ujar Dahroni, Pengrajin Golok, Kepada Lenteranews, Jum'-at (9/05/2025).
Untuk menjaga kualitas, mereka tidak menargetkan jumlah golok yang bisa dibuat dalam sehari. tidak hanya golokuntuk pertanian, mereka juga biasa membuat golok untuk koleksi. untuk golok jenis ini, sang Pande Besi biasanya akan mencampur beberapa jenis logam, sehingga golokmemiliki motif tersendiri atau yang biasa disebut dengan golok sulangkar.
Proses pembuatan golok, ternyata tidak hanya di tangan pande besi. logam yang sudah ditempa, kemudian diserahkan ke pengrajin golok yang lain. di tangan pengrajin golok inilah golok yang sudah dalam kondisi setengah jadi kemudian dihaluskan dan diberi gagang serta sarung.
"Alat Bertani Bisa, buat alat tani yg lain kaya cangkul, arit, kampak, disini udah driu dulu udah dari buyut saya, bisa belajar aja belajar sendiri liat-liat." katanya.
Tiidak hanya dari kayu, para pengrajin juga biasa menggunakan tanduk kerbau sebagai gagang golok, sehingga membuat golok yang dihasilkan lebih artistik.
Tidak hanya di wilayah Banten, golok yang berasal dari Desa ini biasa dijual hingga ke wilayah Sumatera dan sejumlah daerah di Jabodetabek.
"Anak muda ada yg ikut belajar, kalo yg belajar Pande engga ada yg belajar, paling belajar pengrajin aja, kalo pande jarang." jelasnya.
Untuk satu buah golok biasa dijual mulai harga 150 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung bentuk dan bahan-bahan yang digunakan. Namun para pengrajin golok di Desa ini mulai khawatir akan tradisi membuat golok, karena minimnya minat Generasi Muda saat ini untuk belajar membuat golok yang merupakan Tradisi Banten.