SERANG - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan riset kelautan dan samudra khususnya di laut dalam masih sangat minim baik dari aspek pengungkapan kekayaan hayati dan non hayati maupun aspek fenomena oseanografi.
Padahal, 60 persen perairan Indonesia merupakan laut dalam, sehingga masih menjadi peluang dan tantangan besar bagi seluruh pihak terutama periset di Indonesia untuk mengungkap berbagai potensi laut Indonesia dan memanfaatkannya secara maksimal bagi kesejahteraan bangsa.
"Masih banyak misteri dan masih banyak potensi yang tersembunyi, itu yang kita yakini seperti itu, yang harus banyak di riset karena 60 persen perairan Indonesia kan adalah laut dalam," kata Handoko dalam acara peresmian gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio), Selasa (22/2/2022).
Handoko menuturkan masih banyak potensi kelautan atau maritim Indonesia yang belum terungkap dan termanfaatkan khususnya terkait laut dalam. Itu dikarenakan riset di laut dalam membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan infrastruktur strategis pendukung.